Lipstick Lipsing – Suburban Love Listen to me just this once , you should know It won’t take much time , it’s all in my mind I’ve got so many things to say
I don’t know where you come from … Read More
1. Belum Bekerja
Inilah masalah klasik seputar menikah, terutama bagi pihak pemuda. Ketika sudah merasa cocok dengan seorang muslimah, dan jika ditunda-tunda bisa berakibat buruk, ternyata si Pemuda belum punya pekerjaan untuk menghidupi keluarga kelak. “mau dikasih makan apa anak dan istri kamu, dikasih cinta doang ?!?” Begitulah perkataan sinis yang senantiasa terngiang-ngiang ditelinganya.
Seorang laki-laki memang merupakan tulang punggung dalam sebuah keluarga. Menghidupi seluruh anggota keluarga adalah tangging jawabnya. Rasulullah bersabda, yang artinya, “Bertaqwalah kepada Allahdalam memperlakukan wanita. Sebab kamu mengambilnya dengan amanat allah dan farjinya menjadi halal bagi kamu dengan kalimat Allah. (Menjadi) kewajiban kamu untuk memberi rizki dan pakaiannya dengan cara yang baik.” (HR.Muslim)
Dengan demikian, penghasilan dalam suatu keluarga memang diperlukan. Namun sebenarnya, tidak berarti belum kerja kemudian tidak boleh menikah. Allah SWT berfirman, yang artinya, “Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian (belum menikah) diantara kamu, dan orang-orang yang layak menikah dari hamba-hamba sahayamuyang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Surat An-Nur : 32) Read More
Ide cerita ini dikirim oleh Ini Ntik Ndudh dan copas dari pak didik gunawan
Saya Tini, seorang ibu rumah tangga, menurutku kehidupan keluarga kami baik2 saja. Meskipun kami sering bertengkar, tapi setelah suamiku mulai mapan dalam pekerjaannya dan saya juga mulai bekerja sekedarnya di suatu perusahaan kecil, keluarga kami tampak lebih baik dan kehidupan ekonomi keluarga lumayan berkecukupan. Sekarang kami tidak lagi pernah bertengkar, kalau saling marah, maka suamiku akan menghindar dan pergi kekantornya bekerja tanpa henti di kantor, baru pulang ke rumah setelah suasana hati kembali normal, kemudian mandi, dan kami kembali berdamai seperti biasa. Read More
Oleh Noviaji Wibisono, Aji Setiyawan dan Ali Muqoddas
Mahasiswa DKV Udinus 2007
Corel VideoStudio 12 adalah software untuk editing video. Software ini adalah kelanjutan dari Ulead Video Studio dari … Read More
Pasir dan Batu
Oleh : Irfan Toni Herlambang
Dua orang pengembara sedang melakukan perjalanan. Mereka tengah melintasi padang pasir yang sangat luas. Smile Razz Sepanjang mata memandang hanya ada pasir membentang. Jejak-jejak kaki mereka meliuk-liuk di belakang. Membentuk kurva yang berujung di setiap langkah yang mereka tapaki. Debudebu pasir yang beterbangan memaksa mereka berjalan merunduk.
Tiba-tiba badai datang. Angin besar menerjang mereka. Hembusannya membuat tubuh dua pengembara itu limbung. Pasir betebaran di sekeliling mereka. Pakaian mereka mengelepak, menambah berat langkah mereka yang terbenam di pasir. Mereka saling menjaga dengan tangan berpegangan erat. Mereka mencoba melawan ganasnya badai.
Badai reda, tapi musibah lain menimpa mereka. Kantong bekal air minum mereka terbuka saat badai tadi. Isinya tercecer. Entah gundukan pasir mana yang meneguknya. Kedua pengembara itu duduk tercenung, menyesali kehilangan itu. Sad “Ah.., tamatlah riwayat kita,” kata pengembara pertama. Lalu ia menulis di pasir dengan ujung jarinya. “Kami sedih. Kami kehilangan bekal minuman kami di tempat ini.” Kawannya, si pengembara dua pun tampak bingung. Namun, mencoba tabah. Membereskan perlengkapannya dan mengajak kawannya melanjutkan perjalanan. Setelah lama menyusuri padang pasir, mereka melihat ada oase di kejauhan. “Kita selamat,” seru salah seorang di antara mereka. “Lihat, ada air di sana.” Read More
Catatan Magang hari ke-3 Sabtu, 14 November 2009
Mengajar kelas XII Ia 6 Bab Adobe Photoshop 1. pengenalan brush tool dan fitur pendukung brush 2. erase tool 3. teks 4. layer clipping mask 5. layer style
Kita sedang berjalan ke depan. Dan ketika kamu merasa lelah dengan perjalanan ini, bicaralah, tepuk pundakku, tahan langkahku sejenak, tuk berhenti di suatu titik penting tanpa punya “ambisi” segera sampai. Titik itu begitu penting, dimana aku harus berhenti tuk menatap … Read More